CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 05 November 2008

Seri “Belajar dari Alam” edisi.1_TANAH_

Alam..

tidak sesekali menyajikan sejuta keindahan, tidak jarang menyimpan sejuta misteri, dan tidak sedikit memberikan sejuta pengetahuan..

bagi kita,, Manusia.

Tidak jarang pula, bahkan cenderung lupa, kita menyadari akan apa-apa yang ada di alam sekitar kita yang dapat kita jadikan bahan pelajaran, bahan pengetahuan, serta bahan perenungan akan adanya Sang Maha Pencipta, Allah swt, dan yang telah menjadikan kita -Manusia- dan Alam sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

Kali ini kita akan mengangkat satu bagian, secuil pelajaran dari Alam, yaitu TANAH..

Seperti yang kita ketahui sejak kecil, mungkin ketika belajar ngaji di sekolah atau TPQ, atau bisa juga dari cerita kakek, nenek, dan orang tua kita bahwa Manusia itu berasal dari saripati Tanah..

Ya..bisa dikatakan Manusia adalah Tanah, dan Tanah itu Manusia.

Mungkin juga hal ini yang mendasari mengapa ketika seorang manusia meninggal, justru dikuburkan di dalam Tanah. Bukan ditenggelamkan ke laut misalnya, karena selain lebih murah biayanya, menenggelamkan jenazah manusia tidak membutuhkan lahan pemakaman khusus dan luas, yang bisa mengurangi porsi lahan untuk pembangunan. Bener ga??

Jawabannya adalah, selain ini -menguburkan jenazah manusia kedalam tanah- merupakan perintah agama, ternyata menjadikan tanah sebagai tempat penguburan ini menjanjikan sebuah pelajaran lain tentang kehidupan manusia sehari-hari.

Pernah tahu bagaimana baunya bangkai/jenazah manusia yang sudah sehari meninggal, luar biasa tidak enak khan?? Bahkan untuk sebagian orang, terutama wanita, bisa mengakibatkan muntah-muntah. Sekalipun si Jenazah itu mungkin tidak ingin agar bau bangkai tubuhnya “diketahui” orang lain.

So,,apa hubungannya dengan Tanah??

Nah..ini pelajarannya..Coba deh jawab pertanyaan simple ini,,

Kenapa ya ketika kita memasuki areal pemakaman, yang notabene terbaring banyak sekali bangkai/jenazah manusia, kita tidak mencium bau tidak sedap (bau bangkai) sedikitpun??

Yup,,benar sekali..jawabannya adalah karena Tanah..

Truz hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari..

Ya, kita bisa belajar “MENUTUP AIB ORANG LAIN” dari Tanah. Di pemakaman tadi, “si Tanah” mungkin tahu bagaimana “Aib” atau kebusukan dari Bangkai tersebut. Tapi olehnya disembunyikan keburukannya, ditutupi aib bau tidak sedapnya, dan seolah-olah tidak ada keburukan sama sekali dari si Jenazah.

Ketika kita tahu aib dan keburukan teman, saudara, atau orang lain, sebaiknya kita tiru sifat tanah tadi. Hanya kita yang tahu, dan kita berkomitmen dan berusaha sekuat mungkin untuk menutupi aib orang lain tersebut.

Apa untungnya bagi kita?? Sebuah pertanyaan wajar yang muncul dari seorang manusia normal ketika dianjurkan menutupi aib orang lain..

Allah swt, satu-satunya Tuhan kita, berjanji kepada kita, yang menutupi aib saudaranya, untuk menutupi segala aib dan keburukan, yang pernah dan mungkin secara tidak sadar kita lakukan, dari orang lain.

Wah..untung banget ya..dari cuma menutupi aib orang lain saja, aib kita ditutupi sama Allah swt.

Tapi, ada sebaliknya juga lho.. Kalau kita membuka aib orang lain dan orang itu merasa tersakiti hatinya, maka Allah swt juga yang akan membuka aib kita sendiri, bahkan kita mungkin tidak tahu dan tidak sadar kalau keburukan kita telah diketahui orang lain..Bisa malu tujuh turunan tuh?? he2

Akhirnya..

SELAMAT MENIRU SIFAT TANAH, DAN SELAMAT MENUTUPI AIB ORANG LAIN!!